Mimpi Menciptakan Pulau Tayan Sebagai Destinasi
Wisata
PEMBANGUNAN JEMBATAN - Proyek pembangunan Jembatan Kapuas Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalbar. IST
Memiliki panjang
sekitar 1.440 meter menempatkan Jembatan Tayan, Kecamatan Tayan Hilir,
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar, sebagai jembatan terpanjang di Kalimantan
dan nomor dua di Indonesia, setelah Jembatan Suramadu (panjang 5.438 meter) di
Provinsi Jawa Timur.
Jembatan yang
menghabiskan dana sekitar 700 miliar ini, dibangun cukup megah. Di sepanjang
pinggir jembatan, terdapat lampu-lampu penerang jalan dengan tiang lampu
sedikit melengkung. Sebagian jalan yang berkelok, memberikan keunikan
tersendiri jika dibandingkan jembatan-jembatan yang ada di Indonesia.
Sayang rasanya,
jika jembatan yang sudah memasuki tahap akhir pengerjaan ini, kedepannya hanya diorientasikan
pada sarana penyebarangan saja. Padahal, jembatan ini menghubungkan Kalbar
dengan provinsi-provinsi di Kalimantan lainnya.
“Sayang, kalau
sudah rampung pembangunannya, Jembatan Tayan cuma buat fasilitas penyeberangan
saja. Harus ada dampak positif lain bagi Kalbar, khususnya untuk pembangunan
daerah di sana, terutama masyarakat sekitar,” ujar warga Kabupaten Sanggau,
Winarto, Senin
(7/12).
Saat melihat
jembatan yang melintasi Sungai Kapuas di Tayan Hilir ini, potensi untuk menjadi
satu di antara objek wisata baru di Kalbar, sepertinya patut dipertimbangkan
oleh pemerintah provinsi dan kabupaten. Di jalur lintasan jembatan, tepat di
tengah sungai, terdapat Pulau Tayan yang membelah Sungai Kapuas.
“Seandainya
pemerintah mau mengembangkan potensi wisata di Pulau Tayan, bukan tidak mungkin
Pulau Tayan bisa menjadi indah seperti pulau-pulau yang terhubung jembatan atau
jalan di benua Eropa sana,” harapnya.
Sebagimana
harapan Winarto, andai saja pemerintah respek akan potensi ini, bukan tidak
mungkin Pulau Tayan akan menjadi pulau yang mempesona seperti halnya Nesebar ‘Mutiara dari Laut Hitam’ di Bulgaria, Trogir di Kroasia, atau Lindau
di Jerman. Pulau-pulau yang dilintasi jembatan tersebut, menjadi salah satu
destinasi wisata di dunia saat ini.
“Di beberapa luar
negeri dengan keindahan jembatannya, jadi menarik pariwisata. Setidaknya nanti,
jadi bagian destinasi andalan dari Kabupaten Sanggau. Ini sangat memungkinkan,”
ujar Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, saat ditemui di ruang kerjanya,
Senin (7/12).
Membuka Peluang Perekonomian
Orientasi suatu
pembangunan, mestilah mementingkan suatu aspek yang berkelanjutan. Jangan
sampai lantaran alasan pembangunan, malah ‘menghilangkan’ sebagian hak-hak
masyarakat. Seperti halnya masyarakat di sekitar pembangunan Jembatan Tayan,
terutama warga di pesisir Pulau Tayan. Sebagian masyarakatnya, mendapatkan
rejeki dari bekerja di sekitar sungai, sebagai jasa transportasi sampan.
“Sama halnya
dengan (adanya) Jembatan Kapuas, kapal feri tetap jalan. Artinya bisa saja ada
kebutuhan (transportasi air). Tapi kalau tidak, justru masyarakat di sana bisa
memanfaatkan adanya jembatan dengan usaha lain atau wisata. Bisa saja kapalnya
dijadikan sarana wisata sungai,” terang dia.
Upaya
pengembangan masyarakat melalui berbagai sektor, tidak lepas dari peran pemerintah
daerah. Pasalnya, sejak bergulir otonomi daerah (Otda), pemangku kebijakan
daerahlah yang paling menentukan sejauhmana kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan daerah itu maju.
“Yang jelas, niat
kita tidak akan mematikan (sektor ekonomi masyarakat). Dan bagaimana Pemkab
membina mereka (masyarakat), saya kira itu juga penting,” katanya.
Akan Diresmikan Jokowi
“Rencananya bapak
presiden,” ujar Christiandy.
Pembangunan yang
dimulai 2012 ini, rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi dalam waktu
dekat. Belum tahu kapan jadwal peresmian, namun diprediksi antara Desember 2015
atau Januari 2016.
“Masih kita
bahas. Tergantung dari gubernur, bisa akhir Desember atau bisa juga bertepatan
dengan HUT Pemda pada Januari,” terang dia.
Dalam pembangunan
jembatan yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini, kata
Christiandy, otomatis perawatan juga melalui dana APBN.
Christiandy
berharap, agar segenap masyarakat Kalbar dapat menjaga asset yang ada telah
ada. Maka itu, jembatan yang akan memberikan manfaat ini nantinya, jangan
sampai dirusak dengan perilaku-perilaku jahil.
“Selain jembatan
bisa digunakan, menghubungkan trans Kalimantan, penunjang pertumbuhan ekonomi
dan pariwisata, wajiblah kita jaga bersama,” harapnya.
Setelah melakukan
uji beban dengan puluhan truk dan menggunakan teknologi modern, Kamis (3/12)
lalu, Jembatan Tayan diperkirakan sudah bisa dilewati kendaraan pada akhir tahun
ini.
“Pengerjaan
Jembatan Tayan saat ini memasuki tahap akhir, dan tidak lama lagi selesai.
Akhir tahun ini sudah bisa dilewati kendaraan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan
Umum (PU) Provinsi Kalbar Jakius Sinyor, beberapa waktu yang lalu.
Uji
beban lebih dari 24 unit itu, selanjutnya menunggu analisa yang dilakukan oleh
Kementerian PU. Menurut Jakius, biasanya
membutuhkan waktu seminggu untuk mendapatkan hasil analisa.
“Kalau sudah ada hasilnya, Kementerian PU maunya
Desember bisa diresmikan. Tapi, kami akan berkoordinasi dulu dengan gubernur, dan
nanti hasil dari uji beban ini akan serahkan ke gubernur,” (umar faruq)
0 Response to "Jembatan Tayan Memiliki Berbagai Potensi"
Post a Comment