PONTIANAK – Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pondok Pesantren Antal Amin bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Mekar Sari, mengunjungi Kantor Sahabat Masyarakat Pantai (Sampan) Kalimantan, di Jalan Sejahtera, Pontianak Tenggara, untuk meminta masukan terkait upaya yang mesti dipersiapkan, Senin (14/3/2016).
Rencana yang akan dilakukan pihak pemdes dalam mengantisipasi terjadinya karhutla, yakni dengan pembuatan kanal, sumur bor, dan penghijauan hutan dan lahan di Parit Tengah RT 01/13, Desa Mekar Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Antal Amin, Zuhdi mengatakan sejak LSM Sampan Kalimantan berkunjung ke Ponpesnya, dirinya tertarik untuk melakukan penghijauan.
“Saat kunjungan Sampan kemarin, saya terpikir untuk membuat program pesantren unggulan. Kami sudah rencanakan untuk penghijauan hutan dan lahan, serta membuat kanal dan sumur bor untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ketua RT 01/13 Parit Tengah, Ahmad Sayeri. Ia mengatakan program tersebut merupakan hasil diskusinya bersama pemerintah desa, pihak pesantren dan masyarakat.
“Memang sebenarnya pernah kami diskusikan dengan tokoh masyarakat di kampung, agar program ini bisa dibantu pendanaan dari pemerintahan desa dan saya sempat bicarakan kepada kepala desa. Jawabannya pun lumayan, tentang program ini,” terangnya.
Direktur Eksekutif Sampan Kalimantan, Fajri Nailus Subchi, menyambut baik kunjungan sejumlah tokoh masyarakat beserta aparatur pemdes tersebut. Ia menyarankan agar pemdes bisa mendukung program yang diusulkan oleh Ponpes Antal Amin itu, dengan mengalokasikan dana desa.
“Kami mengusulkan, agar perangkat atau pemerintah desa menjadikan pondok pesantren (Antal Amin) sebagai pesantren hijau unggulan,” sarannya.
Di lain pihak, Pendamping Lokal Desa (PLD) Mekar Sari, Irham Mahardika mengatakan akan merencanakan pengusulan program penghijauan dan pembangunan sekat kanal, melalui alokasi dana desa agar sinkron dengan program desa.
Menurutnya, program ini sangat baik dan selaras dengan pemberdayaan serta penguatan kehidupan masyarakat desa. Memang, fungsi dari dana desa yang hampir mencapai Rp 1,2 miliar itu, 30 persennya untuk pemberdayaan termasuk program yang diusulkan pihak pesantren tersebut.
“Saya selaku PLD di Desa Mekar Sari, akan mengusulkan kepada Pemerintah Desa Mekar Sari agar program ini bisa dmasukkan ke alokasi dana desa,” tuturnya. (mar)
0 Response to "Pesantren dan LSM Kerjasama Antisipasi Karhutla"
Post a Comment