1.500 Madrasah di Indonesia Telah Diakreditasi
CAPAIAN – Manajer
Program Kemitraan Pendidikan untuk Akreditasi Madrasah, Abdul Munir, memaparkan
capaian program kemitraan pendidikan antara Kementerian Agama (Kemenag) dengan
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Kedubes Australia, kepada Menteri Agama,
saat expo madrasah binaan, di Aston Pontianak Hotel, Rabu (2/3). Dari kanan,
Abdul Munir, Syahrul Yadi (Kakanwil Kemenag Kalbar), Saran Lendon (perwakilan
Dubes Australia), dan Menteri Lukman Hakim Saifudin. UMAR FARUQ
Tabuhan gendang seni hadrah dan lenggak lenggok penampilan tari tradisional
dari siswa-siswi madrasah, menyambut kedatangan Menteri Agama (Menag) Lukman
Hakim Saifuddin bersama perwakilan Duta Besar (Dubes) Australia Sarah Lendon,
saat mengunjungi stan-stan expo madrasah binaan program kemitraan pendidikan
antara Kementerian Agama (Kemenag) dengan Departemen Luar Negeri dan
Perdagangan Kedubes Australia, di Aston Pontianak Hotel, Rabu (2/3/2016).
Expo yang digelar oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalbar ini,
diikuti oleh 80 madrasah binaan program kemitraan se-Kalimantan Barat. Berbagai
produk dan hasil karya siswa madrasah, dipamerkan. Mulai dari kerajinan seperti
tas, kaligrafi, dan lain sebagainya.
Saat mengitari stan satu persatu setelah membuka pagelaran expo,
sesekali Menteri Lukman melontarkan senyuman kepada siswa dan guru madrasah
yang menjaga stan. Ekspresi wajahnya menggambarkan, betapa bangganya ia kepada
madrasah lantaran mampu berprestasi, bisa menghasilkan suatu kreasi dan inovasi
yang mengagumkan.
“Madrasah kita sudah mampu mengungguli sekolah-sekolah umum.
Terbukti, madrasah mampu memenangi sejumlah kompetisi, olimpiade, dan lain
sebagainya,” ujarnya.
Sambutan serupa juga datang dari Sarah Lendon. Wanita yang aktif
di Departement of Foreign Affairs and Trade (DFAT),
bagian kerjasama pembangunan pendidikan Australia, mengapresiasi expo yang
dilaksanakan di Kota Pontianak ini.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat menginspirasi dunia
pendidikan. Mungkin selama ini, ada anggapan madrasah adalah lembaga pendidikan
di bawah standar sekolah umum. Tapi sebetulnya, tidak demikian. Apapun lembaga
pendidikannya, selama memiliki semangat untuk maju, maka tidak ada kata tiak
mungkin, berbagai prestasi dan hal-hal inovatif pun dapat diraih.
“Saya sangat antusias dengan acara ini. Expo ini bisa memberikan
inspirasi bagi dunia pendidikan, dimana madrasah mampu bersaing,” katanya.
Sejak 2011 hingga memasuki tahap akhir program pada tahun ini,
program kemitraan pendidikan antara Kemenag dengan DFAT, telah
memperlihatkan hasil yang signifikan. Dalam kurun waktu tidak kurang dari empat
tahun, sebanyak 1.500 madrasah sasaran memperoleh pendampingan guna
peningkatan akreditasi.
Selain itu, ada pula replication
and non targeted madrasah sebanyak 7.282. Sementara di Kalbar, tersebar 58
madrasah sasaran dan 130 replication and non
targeted madrasah.
“Jumlah ini tersebar di 13 provinsi, yaitu Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan,” sebut Manajer Program Kemitraan
Pendidikan untuk Akreditasi Madrasah, Abdul Munir.
Dia menjelaskan, dalam realisasinya madrasah sasaran mendapat tiga
jenis dukungan. Pertama, dukungan pelatihan meningkatkan sekolah efektif,
manajemen berbasis madrasah, KTSP dan Kurikulum 2013, manajemen
perpustakaan, hidup sehat, manajemen keuangan, PAKEM,
dan administrasi madrasah.
Selanjutnya, layanan pendampingan untuk menjembatani teori yang
diperoleh dalam pelatihan dan implementasi di madrasah. “Ketiga, dukungan dana
hibah sebesar AUD 10.000 yang bersifat dana pancingan untuk meningkatkan mutu
madrasah,” tutur Munir.
Dikatakan Munir, setelah diberikan dukungan, alhasil terjadi
peningkatan yang cukup signifikan pada akreditasi madrasah sasaran. “1.500
madrasah telah diakreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN), dengan hasil 29,2%
meraih A, 66% meraih B, 3,6% mencapai C, dan 0,3% belum diterima hasilnya,” terangnya.
Munir menjelaskan, secara teknis program kemitraan dikoordinasi
oleh Unit Pelaksana Program Akreditas Madrasah (UPPAM)
Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag dan Departement
of Foreign Affairs and Trade (DFAT) bagian kerjasama pembangunan
pendidikan Australia.
“Kita berharap prestasi madrasah yang dibina menjadi
kontribusi pada program peningkatan mutu madrasah secara nasional,” katanya. (umar faruq)
0 Response to "Expo Madrasah Binaan Kemenag dan Kedubes Australia"
Post a Comment